MAKALAH PENERAPAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR DAN DINAMIKA ROTASI
Dsusun
Oleh :
Nama : Purwaka Atmaja
No
Absen : 17
Kelas : XI IPA 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah
ini adalah untuk menambah pengetahuan kepada pembaca dan melengkapi materi yang
tidak dibahas secara mendetail di buku.
Makalah
ini berisi informasi tentang “Penerapan Keseimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi”. Yang kami harapkan pembaca dapat mengetahui
berbagai aspek yang berhubungan dengan keseimbangan benda tegar dan dinamika rotasi selain itu pembaca dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Terwujudnya makalah ini tidak terlepas dari peranan berbagai pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
meridhoi segala usaha penulis. Amin
Candimulyo, 02 Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Tujuan
Penulisan
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Penerapan Keseimbangan Benda Tegar
2.2 Penerapan Dinamika Rotasi
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah
arsitektur telah melahirkan para pemikir dan perancang bangunan yang karyanya
sangat mengagumkan. Gabungan karya seni dan kekuatan yang kokoh menjadikan
hasil karya itu bertahan lama mengukir sejarah. Kekuatan yang menopang
keindahan itu terletak pada keseimbangan yang di rencanakan dengan baik. Pada
pembahasan kali ini akan mempelajari materi tentang
penerapan keseimbangan benda tegar
dan dinamika rotasi dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam benda
tegar, ukuran benda tidak diabaikan. Sehingga gaya-gaya yang bekerja pada benda
hanya mungkin menyebabkan gerak translasi dan rotasi terhadap suatu poros. Pada
benda tegar di kenal titik berat. Sedangkan dinamika rotasi adalah
gerak melingkar yang memperhatikan penyebabnya.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini ialah untuk mengetahui aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari dari konsep keseimbangan benda tegar dan aplikasi
kehidupan sehari-hari dari konsep dinamika rotasi.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PENERAPAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
v
PENGERTIAN
Benda tegar adalah istilah yang
sering digunakan dalam dunia fisika untuk menyatakan suatu benda yang tidak
akan berubah bentuknya setelah diberikan suatu gaya pada benda itu. Pada sebuah
benda tegar, setiap titik harus selalu berada pada jarak yang sama dengan
titik-titik lainnya.
Sedangkan yang dimaksud keseimbangan
benda tegar/titik berat adalah kondisi dimana suatu benda berada dalam
keseimbangan rotasi (artinya benda tersebut tidak mengalami rotasi/pergerakan).
v MACAM - MACAM KESETIMBANGAN
1. Kesetimbangan labil atau goyah
Kesetimbangan adalah keseimbangan pada suatu benda di mana setelah
gangguan yang diberikan atau dialami benda dihentikan, maka benda tidak kembali
ke posisi keseimbangan semula, tetapi bahkan memperbesar gangguan tersebut.
Contoh : Keseimbangan pada suatu benda dipandang sebagai keseimbangan
yang dimiliki benda jika gangguan yang dialaminya menurunkan titik beratnya
(energi potensialnya).
2. Kesetimbangan
stabil atau mantap
Kesetimbangan stabil atau mantap adalah keseimbangan suatu benda di mana
setelah gangguan yang diberikan pada benda dihentikan, benda akan kembali ke
posisi keseimbangan semula.
Contoh : Keseimbangan stabil dapat dipandang sebagai keseimbangan yang
dimiliki benda jika gangguan yang dialaminya menaikkan titik beratnya (energi
potensialnya).
3. Kesetimbangan indeferen atau netral
Kesetimbangan indeferen atau netral adalah keseimbangan pada suatu benda
di mana setelah gangguan yang diberikan tidak mengubah posisi benda.
Contoh : Keseimbangan indiferen dapat dipandang sebagai keseimbangan yang
dimiliki benda dimana jika gangguan yang dialaminya
tidak menyebabkan perubahan titik beratnya (energi potensialnya).
v
PENERAPAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
1. Pemikul Buah
Kesetimbangan adalah keadaan sistem
atau benda tidak ada gaya atau tidak ada torsi yang bekerja atau resultannya
bernilai nol. Benda tegar didefinisikan sebagai benda yang tidak mengalami perubahan
bila diberi gaya luar dan torsi (t).Syarat kesetimbangan untuk benda yang
dianggap sebagai partikel adalah resultan gaya atau torsi yang bekerja
pada benda tersebut sama dengan nol (St = 0) dan benda dalam keadaan diam. Pada
benda setimbang berlaku ∑Fx dan ∑y = 0, serta ∑τ = 0.
Sebagai contoh penerapan konsep
kesetimbangan benda tegar, kami menggunakan aplikasi kesetimbangan benda tegar
pada seorang penjual Buah.
2. Pada Ayunan Yang Diam
Kesetimbangan merupakan keadaan
sistem atau benda, tidak ada gaya atau torsi bekerja atau resultannya nol.
Benda tegar didefinisikan sebagai benda yang tidak mengalami perubahan
bila diberi gaya luar dan torsi ( = 0) dan benda dalam keadaan diam. Syarat
kesetimbangan untuk benda yang dianggap sebagai partikel adalah resultan gaya
atau torsi yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol.
Aplikasi kesetimbangan benda tegar
dapat diterapkan pada ayunan yang diam (tidak sedang berayun) dari gambar
tersebut dapat digambar sketsa ayunan beserta torsi dan gaya yang bekerja di
ayunan.
3. Pada Penjual Cobek
Yang dimaksud dengan kesetimbangan
adalah keadaan system atau benda yang pengaruh dan gaya torsi nol. Sedangkan
benda tegar sendiri berarti ukuran dan bentuk benda tidak berubah karena
pengaruh gaya dan torsi. Pada benda setimbang berlaku ∑Fx dan ∑y = 0, serta ∑τ
= 0.
4. Pada layar LCD gantung
Syarat suatu benda berada dalam
keadaan setimbang adalah jika jumlah momen gaya atau torsi sama dengan nol.
Momen gaya atau torsi dilambangkan dengan simbol τ (baca: Tau) dengan satuan Nm
(baca: Newton meter). Torsi adalah tenaga putar, yaitu kemampuan gaya F untuk
memutar benda pada poros sejauh R.
Kesetimbangan artinya keadaan benda
tidak ada gaya atau torsi yang bekerja atau resultannya nol. Benda tegar adalah
benda yang tidak mengalami perubahan karena pengaruh gaya dan torsi.
5. Pada Lampu Lalu Lintas
Seperti permasalahan yang akan kami
bahas tentang lampu lalu lintas ini, ia termasuk dalam benda tegar karena
pengaruh gaya dan torsi sama dengan nol. Hal itu dapat di buktikan dari gambar
berikut ini. Yakni gaya berat dari W1 dan W0 disamakan oleh gaya dari fs dan
gaya T ( tegang tali ). Gaya W1 dan W0¬ yang arahnya ke bawah searah jarum jam
( CW ) disamakan oleh gaya fs dan gaya T yang arahnya keatas berlawanan jarum
jam ( CCW ).
6. Pada Jembatan
Kesetimbangan statis banyak
diaplikasikan dalam bidang teknik, khususnya yang berhubungan dengan desain
struktur jembatan. Anda mungkin sering melewati jembatan untuk menyeberangi
sungai atau jalan. Menurut Anda, bagaimanakah kesetimbangan statis suatu
jembatan jika dijelaskan secara Fisika?
Suatu jembatan sederhana dapat
dibuat dari batang pohon atau lempengan batu yang disangga di kedua ujungnya.
Sebuah jembatan, walaupun hanya berupa jembatan sederhana, harus cukup kuat
menahan berat jembatan itu sendiri, kendaraan, dan orang yang menggunakannya.
Jembatan juga harus tahan terhadap pengaruh kondisi lingkungan. Seiring dengan
perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, dibuatlah jembatan-jembatan yang
desain dan konstruksinya lebih panjang dan indah, serta terbuat dari material
yang lebih kuat dan ringan, seperti baja. Secara umum, terdapat tiga jenis
konstruksi jembatan. Marilah pelajari pembahasan kesetimbangan gaya-gaya yang
bekerja pada setiap jenis jembatan berikut.
7. Jembatan kantilever
Jembatan kantilever adalah jembatan
panjang yang mirip dengan jembatan sederhana yang terbuat dari batang pohon
atau lempengan batu, tetapi penyangganya berada di tengah. Pada
bagian-bagiannya terdapat kerangka keras dan kaku (terbuat dari besi atau
baja). Bagianbagian kerangka pada jembatan kantilever ini meneruskan beban yang
ditanggungnya ke ujung penyangga jembatan melalui kombinasi antara tegangan dan
regangan. Tegangan timbul akibat adanya pasangan gaya yang arahnya menuju satu
sama lain, sedangkan regangan ditimbulkan oleh pasangan gaya yang arahnya
saling berlawanan.
Kombinasi antara pasangan gaya yang
berupa regangan dan tegangan, menyebabkan setiap bagian jembatan yang berbentuk
segitiga membagi berat beban jembatan secara sama rata sehingga meningkatkan
perbandingan antara kekuatan terhadap berat jembatan. Pada umumnya, jembatan
kantilever digunakan sebagai penghubung jalan yang jaraknya tidak terlalu jauh,
karena jembatan jenis ini hanya cocok untuk rentang jarak 200 m sampai dengan
400 m.
8. Jembatan lengkung
Jembatan lengkung adalah jembatan
yang konstruksinya berbentuk busur setengah lingkaran dan memiliki struktur
ringan dan terbuka. Rentang maksimum yang dapat dicapai oleh jembatan ini
adalah sekitar 900 m. Pada jembatan lengkung ini, berat jembatan serta beban
yang ditanggung oleh jembatan (dari kendaraan dan orang yang melaluinya)
merupakan gaya-gaya yang saling berpasangan membentuk tekanan. Oleh karena itu,
selain menggunakan baja, jembatan jenis ini dapat menggunakan batuan-batuan
sebagai material pembangunnya. Desain busur jembatan menghasilkan sebuah gaya
yang mengarah ke dalam dan ke luar pada dasar lengkungan busur.
9. Jembatan gantung
Jembatan gantung adalah jenis
konstruksi jembatan yang menggunakan kabel-kabel baja sebagai penggantungnya,
dan terentang di antara menara-menara. Setiap ujung kabel-kabel penggantung
tersebut ditanamkan pada jangkar yang tertanam di pinggiran pantai. Jembatan
gantung menyangga bebannya dengan cara menyalurkan beban tersebut (dalam bentuk
tekanan oleh gaya-gaya) melalui kabel-kabel baja menuju menara penyangga.
Kemudian, gaya tekan tersebut diteruskan oleh menara penyangga ke tanah.
Jembatan gantung ini memiliki perbandingan antara kekuatan terhadap berat
jembatan yang paling besar, jika dibandingkan dengan jenis jembatan lainnya.
Oleh karena itu, jembatan gantung dapat dibuat lebih panjang, seperti Jembatan
Akashi-Kaikyo di Jepang yang memiliki panjang rentang antarmenara 1780 m.
Dalam benda tegar, ukuran benda
tidak diabaikan. Sehingga gaya-gaya yang bekerja pada benda hanya mungkin
menyebabkan gerak translasi dan rotasi terhadap suatu poros. Pada benda tegar
di kenal titik berat.
10 Desain dan pembuatan mobil balap
Selain pada jembatan aplikasi
keseimbangan dalam teknologi dapat juga diterapkan dalam disain dan pembuatan
mobil balap. Suatu benda akan lebih stabil bila titik beratnya lebih rendah
dari titik alas atau tumpuannya lebih lebar. Hal ini yang mengakibatkan badan
mobil balap dibuat rendah serta lebar. Dengan bentuk seperti ini diharapkan
sebuah mobil balap lebih sulit terguling sewaktu menempuh lintasan tikungan
dengan kecepatan tinggi. Selain pada mobil balap bentuk seperti ini diterapkan
pula pada mobil-mobil dengan akselerasi
tinggi seperti sedan karena walau bobotnya kecil dengan kecepatan tinggi akan
memiliki energi
kinetik yang besar. Coba bandingkan dengan
bentuk mobil lain seperti truk, bus, atau kendaraan besar lain yang dirancang
dengan tingkat kecepatan yang akselerasinya rendah.
2.2 PENERAPAN DINAMIKA ROTASI
Dinamika rotasi adalah gerak rotasi suatu partikel atau
benda tanpa memperhatikan penyebab terjadinya gerak rotasi tersebut.berikut
penerapannya :
1 Dalam penari balet
Seseorang penari akan menarik tangannya ke dekat badannya
untuk berputar lebih cepat dan mengembangkan kedua tangannya untuk berputar
lebih cepat. Ketika penari menarik kedua tangannya ke dekat badannya,momen
inersia sistem berkurang sehingga kecepatan sudut penari semakin besar.
Sebaiknya, ketika kedua tangan mengembang , momen inersia sistem meningkat
sehingga kecepatan sudut penari semakin kecil.
2 Pelompat indah
Pada saat pelompat indah hendak melakukan putaran di
udara,ia akan menekuk tubuhnya. Hal ini akan mengurangi momen inersianya
sehingga kecepatan sudutnya menjadi lebih besar, dan ia dapat berputar satu
setengah putaran. Pada tahap akhir lompatannya,pelompat memanjangkan lagi
tubuhnya sehinga ia dapat terjun ke air dengen kecepatan sudut yang lebih
rendah.
3 Katrol
Hukum II Newton untuk gerak rotasi dapat diterapkan pada
berbagai rotasi benda tegar. Salah satu penerapannya adalah adalah pada katrol.
Katrol dapat berputar dengan kecepatan sudut.Putaran katrol itu dipengaruhi
oleh sebuah gaya yang menyinggung permukaan katrol dan besarnya tetap terhadap
sumbu putar.
4. Peluncuran RoketSebuah roket diluncurkan vertikal ke atas menuju atmosfer Bumi. Hal ini dapat dilakukan karena adanya gaya dorong dari mesin roket yang bekerja berdasarkan impuls yang diberikan oleh roket. Pada saat roket sedang bergerak, akan berlaku hukum kekekalan momentum. Pada saat roket belum dinyalakan, momentum roket adalah nol. Apabila bahan bakar di dalamnya telah dinyalakan, pancaran gas mendapatkan momentum yang arahnya ke bawah. Oleh karena momentum bersifat kekal, roket pun akan mendapatkan momentum yang arahnya berlawanan dengan arah buang bersifat gas roket tersebut dan besarnya sama. Secara matematis gaya dorong pada roket dinyatakan dalam hubungan berikut.
Impuls = perubahan momentum
FΔt = Δ(mv)
F = v(Δm/ Δt)
dengan: F = gaya dorong roket (N),
(Δm/ Δt)= perubahan massa roket terhadap waktu (kg/s), dan
v = kecepatan roket (m/s).
5. Air Safety Bag (kantong udara)
Air Safety Bag (kantong udara) digunakan untuk memperkecil gaya akibat tumbukan yang terjadi pada saat tabrakan. Kantong udara tersebut dipasangkan pada mobil serta dirancang untuk keluar dan mengembang secara otomatis saat tabrakan terjadi. Kantong udara ini mampu meminimalkan efek gaya terhadap benda yang bertumbukan. Prinsip kerjanya adalah memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk menghentikan momentum pengemudi. Saat tabrakan terjadi, pengemudi cenderung untuk tetap bergerak sesuai dengan kecepatan gerak mobil (Hukum Pertama Newton). Gerakan ini akan membuatnya menabrak kaca depan mobil yang mengeluarkan gaya sangat besar untuk menghentikan momentum pengemudi dalam waktu sangat singkat. Apabila pengemudi menumbuk kantong udara, waktu yang digunakan untuk menghentikan momentum pengemudi akan lebih lama sehingga gaya yang ditimbulkan pada pengemudi akan mengecil. Dengan demikian, keselamatan si pengemudi akan lebih terjamin.
6. Desain Mobil
Desain mobil dirancang untuk mengurangi besarnya gaya yang
timbul akibat tabrakan. Caranya dengan membuat bagian-bagian pada badan mobil
agar dapat menggumpal sehingga mobil yang bertabrakan tidak saling terpental
satu dengan lainnya. Mengapa demikian? Apabila mobil yang bertabrakan saling
terpental, pada mobil tersebut terjadi perubahan momentum dan impuls yang
sangat besar sehingga membahayakan keselamatan jiwa penumpangnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah diatas didapat sebuah kesimpulan yaitu, aplikasi keseimbangan
benda tegar tegar dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada tongkat pemukul
kasti, kemudian kita lempar sambil sedikit berputar. Kalau kita perhatikan
secara seksama, gerakan tongkat pemukul tadi dapat kita gambarkan seperti
membentuk suatu lintasan dari gerak translasi yang sedang dijalani dimana pada
kasus ini lintasannya berbentuk parabola. Tongkat ini memang berputar pada porosnya, yaitu tepat
di titik beratnya.
Sedangkan contoh beberapa penerapan dinamika rotasi dalam kehidupan sehari hari
adalah pada penari balet,pelompat indah, katrol dan lain-lain
Jadi ilmu fisika, tidak hanya sebagai ilmu ekstak yang tidak ada penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari akan tetapi dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari
hari . Hal ini dapat dibuktikan dari makalah ini bahwa meskipun ilmu
fisika sangat erat kaitannya dengan rumus-rumus, tetapi di balik itu
semua terdapat aplikasi dalam kehidupan sehari-hari disekitar kita yang tidak
kita duga.
3.2 Saran
Sebaiknya pada pembahasan atau pembuatan makalah selanjutnya diharapkan lebih
banyak lagi memiliki referensi agar isi makalah lebih luas dan informasi yang
ditulis jauh lebih variatif.















ITS AMAZING
BalasHapusTerimakasih
BalasHapusTerimakasih
BalasHapusKak itu katrolnya jenis apa kak pada penerapan benda tegar katrol tetap atau yg lain kak??
BalasHapus